Lupakan Diet di Bakerzin
Lupakan Diet di Bakerzin – Siang itu saya dan geng teman kuliah janjian bertemu di Bakerzin Plaza Senayan, Jakarta. Betsy, salah seorang anggota geng, yang mengusulkan pergi ke sana. Saat mendengar itu, air liur saya langsung menetes. Bagi saya makan di PS ya Bakerzin.
Kenapa saya suka Bakerzin? Dua tahun lalu, ketika saya dioperasi dan malas makan, seorang teman datang membawa selada Bakerzin. Saya makan sampai habis. Selada paling enak yang saya rasakan.
Saat datang ke Bakerzin, di pikiran saya pun makan selada. Namun yang terasa adalah rasa lapar yang kuat ketika saya masuk Plaza Senayan. Nah, begitu saya tiba di Bakerzin, tiga teman –Nining, Vity dan Betsy– yang datang duluan sedang dipotret oleh waitress. Saya ingin berlari supaya ikut berfoto, tetapi terlalu lemah untuk melakukannya. 🙂
Meja yang ditempati cukup untuk berenam. Empat kursi berjok, dua kursi yang terletak di ujung meja tanpa jok. Saya memilih yang berjok, dan saya bilang bahwa ujung meja untuk Agung, satu-satunya lelaki di grup makan siang itu. Saya selalu berprinsip bahwa kursi di ujung adalah untuk kepala kelompok.
Begitu saya menggeret kursi, saya ditanya, “Endah pakai nasi?” Saya langsung menjawab, “Ya.” Perut saya yang menjawab 🙂
Chicken Red Rooster
Saya melihat teman-teman sudah memesan masakan. Ada menu khusus jelang Natal, Chicken Red Rooster. Sajian ayam itu disertai saus merah dan oranye untuk celupan. Saya tidak menyantap ayam dengan saus karena belum yakin dengan rasa saus itu. Sebagai penyuka kentang saya suka dengan potongan kentang kecil di menu. Ayam itu disajikan dalam potongan lima iris. Pas untuk kami.
Criss Cross Fries
Saat duduk yang saya lirik adalah sajian kentang, yang disebut dengan Criss Cross Fries. Kentang itu dipotong mirip wafel dan disajikan dengan saus dan potongan smoked beef. Sst … saya dan Nining menghabiskan kentang itu sampai “titik darah penghabisan”, sambil mendengarkan Betsy bercerita. Saat kentang habis, smoked beef saya sodorkan ke dekat Nining karena saya tidak mengonsumsi pangan olahan.
Saus-Saus
Di meja juga ada tortilla berbentuk segi tiga. Di buku menu disebutkan namanya adalah The Spanish Chick. Hidangan ini merupakan sajian Hispanik berupa quesadilla, tortilla yang dipanggang dengan keju leleh, dan diisi dengan ayam. Sausnya ada tomato salsa (sepertinya potongan tomat dengan bawang bombay, lime, dan bell pepper). Sebagai penyuka alpukat dan raw food saya suka saus zesty guacamole (sepertinya dari lumatan alpukat, tomat dan bumbu). Saus yang lain adalah sour cream. Walaupun saya tidak suka makanan asam, rasa saus ini masih bisa diterima lidah. Saya suka saus-saus ini dan merasa sayang saat pelayan mengambil piring saji dengan celoletan sisa saus di piring.
Tentang Nasi
Seperti niat semula, saya menyantap nasi. Nasi Bakerzin diberi taburan bawang goreng di atasnya. Yummy pasti. Jadi semua lauk di atas saya makan dengan nasi. Heheh dasar orang Indonesia.
Dessert Triple T
Teman-teman memesan dessert Triple T, pisang karamel dengan sirup mapel. Saya terlalu kenyang untuk menyantap lagi. Lagi pula saya kurang suka dengan makanan manis. Jadi saya hanya menyendok sedikit untuk “solidaritas”, karena sepiring Triple T itu dimakan bersama-sama:)
Info Kalori
Criss Cross Fries
- (per porsi 591.25 kal, dibagi 5)
- = 118,25 kal
The Spanish Chick
- (per porsi 1191,35 kal, dibagi 5)
- = 238.27 kal
Hail Caesar
- (per porsi 518,7 kalori, saya makan berdua Nining)
- = 259, 35 kalori
Ayam per potong
- (tidak ada info di menu)
- mungkin 200 kal
Nasi
- (tidak ada info di menu)
- mungkin 200 kal
Total 800,87 kalori
18 Desember, 2019